Puisi Ini untukku, Untukmu

By -

Telah jauh kumelangkah bersama kekang kisah lalu
Tapi senyummu detik itu lepaskan segala belenggu
Ruang hatiku sejenak menyediakan rongga
Lantas mengatup malu-malu membawa cahayamu

Lirih kuberucap pada waktu yang mengintip tersipu
Bayangan yang terasa nyata
Aku mengenal suaramu yang merdu
Aku mengeja puisimu kata demi kata
Ya...aku tak mungkin keliru mengenalimu
Kau yang menyapa disetiap mimpiku
Kau yang membuatku berkelana..
Sambil berbisik pada udara agar menuntunku ke arahmu

Dan...kau disini..saat ini..
Bersama angkuhmu menantangku
Kau tau?
Tak seincipun rapuhmu luput dariku.
Maka biarkan aku melangkah lebih jauh ke dasar hatimu
Ajarkan aku cara tersesat disetiap labirinmu yang kadang beku
Aku tak akan pernah mengeja jalan kembali
Aku berjanji.

Kan kubangun istanaku disana
Hanya aku...
Maukah engkau?
Ahhh...kau pasti akan membisu
Dan tangismu membuktikan maumu
Aku menangkap lirihmu di ujung malam
Maka biarkan aku mendekapmu
Di tahta kita yang dipenuhi sajak
Dirumah rindu yang kan selalu kunyanyikan untukmu
Maka lepaskan angkuhmu..bersamaku
Disini....dipundakku...



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Cara Efektif Mencegah Tawuran antar Pelajar

By -
Image
Tragisnya generasi negeri tercinta ini, bukannya prestasi mereka yang terdengar riuh dipemberitaan media media, akan tetapi TAWURAN ANTAR PELAJAR , pelajar SMA, SMP, bahakan siswa SD, yang lebih memalukan banyak juga tawuran yang terjadi antar mahasiswa [PARAH], antar fakultas satu almamater. Saya bisa bilang ada sedikit kata wajar seandainya pertikaian [bahasa lain dari tawuran] terjadi antar desa, dusun, atau antar SUKU, seperti yang juga tidak kalah marak di berbagai stasiun tv saat ini, karna saya yakin sebagian besar dari mereka adalah [mohon maaf] orang awam dan tidak berpendidikan dan lebih mudah terpropokasi. Sedangkan kita.... Di sekolah, di kampus, kita diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan etah itu ilmu agama, pancasila, dan beberapa mata pelajaran sosial lainnya yang saya rasa jika kita amalkan, tidak akan pernah ada istilah yang namanya TAWURAN PELAJAR . Terus,,apa yang salah dengan pola pendidikan kita? Apa yang salah dengan linkungan kita, Apa yang salah denga
Read more

Download Terjemahan Kitab Al-Hikam

By -
Image
Al-Hikam merupakan salah satu kita legendaris karangan Ibnu Atha'illah seorang ulama besar yang hidup sekitar tahun 658 sampai 679 H. Untuk lebih lengkapnya tentang biografi Ibnu Atha'illah silahkan ilhat di sini Siapa Syeikh Ibnu Atha'illah . Tidak berlebihan jika kitab Al-hikam dikatakan sebagai kitab Tasawuf sepanjang masa karna isi dan kandungannya yang selalu mudah dicerna dan serasa tidak ada bosan dan jenuh untuk membacanya berulang ulang. Pada kesempatan sebelumnya saya lumayan sering berkesempatan memetikkan beberapa mutiara hikmah dari kitab Al-Hikam ini diantaranya pada postingan Nasihat Ibnu Atha'illah Tentang Taubat dan Rahmat Pokok Dari semua Maksiat Adab dalam berdo'a Silahkan Download Terjemahan Kitab Al-Hikam melalui link DOWNLOAD KITAB AL-HIKAM , atau bisa masuk ke halaman pojok download untuk mendownload koleksi kitab-kbita ulama lainnya di sini Pojok Download. Untuk diketahui type ebook ini adalah .djvu sebenarnya mirip file de
Read more

Kisah Mengharukan Sayyidina Umar bin Khattab ra.

By -
Image
Assalamaualaikum Wr. Wb. UPDATE!!! Kisah Umar menghukum anaknya karena zina telah disebut dalam kitab al-Maudhu’aat (Hadist-Hadits Palsu) karya Ibnu Jauzi. Lengkap teksnya sebagai berikut :  عَنْ سَعِيدِ بْنِ مَسْرُوقٍ قَالَ: " كَانَتِ امْرَأَةٌ تَدْخُلُ عَلَى آلِ عُمَرَ أَوْ مَنْزِلِ عُمَرَ وَمَعَهَا صَبِيٌّ، فَقَالَ: مَنْ ذَا الصَّبِيُّ مَعَكِ؟ فَقَالَتْ: هُوَ ابْنُكَ، وَقَعَ عَلَيَّ أَبُو شَحْمَةَ فَهُوَ ابْنُهُ. قَالَ: فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ عُمَرُ فَأَقَرَّ. فَقَالَ عُمَرُ لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: اجْلِدْهُ. فَضَربهُ عمر خمسين، وضربه على خمسين. قَالَ: فَأُتِيَ بِهِ. فَقَالَ لِعُمَرَ: يَا أَبَة قَتَلْتَنِي. فَقَالَ: إِذَا لقِيت رَبك عزوجل فَأَخْبِرْهُ أَنَّ أَبَاكَ يُقِيمُ الْحُدُودَ ". Dari Sa’id bin Masruq, beliau berkata ada seorang perempuan selalu berulang-alik ke keluarga atau rumah Sayyidina Umar r.a. Bersamanya ada seorang anak bayi. Pada suatu hari Sayyidina Umar bertanya : “Anak siapakah bersamamu ini?” Perempuan itu menjawab, “
Read more